Jangan mengharapkan kekayaan, karena bisa saja kekayaan itu menjadi penyebab kehancuranmu, terimalah dengan ikhlas apa yang menjadi bagianmu dan janganlah engkau meminta lebih, jagalah sebaik mungkin apa yang telah diberikan Allah subhanahu wa ta’ala kepadamu. Jangan memilih-milih di hadapan-Nya, dan janganlah engkau menyombongkan diri pada makhluk-Nya dengan kekuatan harta yang diberikan-Nya, karena Allah dapat menghancurkanmu kapan saja dan juga menghukummu. Sesungguhnya hukuman-Nya sangatlah pedih.

Janganlah engkau tergolong orang yang munafik dan jauh dari Allah subhanahu wa ta’ala. Lisanmu menunjukan bahwa kamu orang yang muslim namun hatimu tidak, jika engkau memang muslim maka engkau pasti selalu mengingat-Nya dengan lisanmu, lalu dengan hatimu, kemudian dengan batinmu.

Orang-orang yang tidak dapat masuk surga bagai bangunan yang runtuh, dan neraka bagi mereka laksana api yang padam. Wahai saudaraku, ingatlah kepada Allah, karena jika engkau mengingat-Nya, maka Dia akan dekat kepadamu dan ingatan tersebut menghapuskan dosa-dosamu.

Wahai saudaraku, jangan sampai engkau gila karena kebingunganmu. Ilmu tidak akan bermanfaat bagimu jika engkau tidak mengamalkannya. Inti dari ilmu adalah amal, maka janganlah engkau menjadikan ilmu hanya sebagai hiasan, sebab ia pasti akan lenyap. Jika engkau mengamalkan apa yang diperintahkan Allah ta’ala kepadamu, maka ilmu akan mendatangi hati dan batinmu, dan ilmu akan membawa keduanya menemui-Nya.

Makanlah dari hasil usahamu yang halal, namun jangan engkau makan dari hasil agamamu. Berusahalah dan bantulah orang lain dengan harta dari hasilmu. Sesungguhnya usaha orang mukmin adalah piring bagi para shiddiqin.

Para wali Allah di sisi manusia laksana orang bisu, tuli dan buta, sebab jika hati mereka mendekat kepada-Nya, mereka tidak lagi melihat dan tidak pula mendengar selain dari-Nya. Kesabaran menyelimuti mereka, dan mereka tidak akan menengok ke kiri atau ke kanan, tapi hanya berjalan lurus, yaitu di jalan-Nya.

Jika kamu masuk menemuiku, maka masuklah dalam keadaan telanjang, yakni telanjang dari jiwa dan nafsumu. Jika kamu mempunyai penglihatan mata hati (bashirah), maka kamu akan melihatku dalam keadaan telanjang juga, hanya saja penyakit dan hasrat yang bersemayam dalam dirimu itu beracun.

Para Nabi dididik oleh Allah dengan kalam-Nya, sementara para wali (kekasih Allah) dididik dengan hadits-Nya. Hadits di sini adalah ilham-Nya yang merasuk ke dalam hati mereka, karena mereka adalah pewaris, khalifah, dan anak-anak para Nabi.

Wahai orang miskin, tinggalkanlah sikap fanatik terhadap mazhab, dan sibukanlah dirimu dengan sesuatu yang bermanfaat di dunia ini, maka dalam waktu yang tidak lama pasti kamu akan melihat dirimu yang sejati. Janganlah mencari kenikmatan duniawi karena kamu tidak akan mendapatinya kecuali hanya kecil, sementara, dan menipu.

Saat sifat zuhud telah meresap pada dirimu, maka batasilah harapanmu, sebab zuhud adalah membatasi harapan. Jalinlah hubungan dengan orang-orang shalih dan jauhilah orang-orang yang buruk, jalinlah kekerabatan yang baik dan jangan meminta sesuatu yang sudah dibagi dan juga yang belum dibagi. Carilah petunjuk pada ciptaan Allah dan pikirkan penciptaan tersebut, maka engkau akan sampai pada Sang Pencipta.

Orang yang memiliki dua mata zahir dan dua mata batin ialah mereka yang mukmin. Dengan dua mata zahir mereka melihat ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala yang ada di bumi, sedangkan dua mata batinnya melihat ciptaan-Nya yang ada di langit. Namun ketika hati tidak bersih dari makhluk, jiwa, tabiat buruk, hawa nafsu dan setan, maka semua itu akan sia-sia. Dengan demikian, maka jadilah kamu orang yang berakal.

Sang Pencipta tidak pernah ragu dengan ciptaan-Nya (makhluk), tetapi makhluklah yang ragu kepada-Nya. Bersedekahlah dengan tangan kananmu, dan berusahalah agar tangan kirimu tidak sempat mengetahuinya. Berhati-hatilah pada lautan dunia, karena lautan dunia dapat menenggelamkanmu dalam ketertipuan dan kehancuran.

Kebaikan, pemberian, pencegahan, kaya dan miskin, kemuliaan dan kehinaan, semua itu berada di tangan Allah. Jadilah dirimu orang berakal yang selalu berada di pintu-Nya dan berpaling dari pintu selain-Nya. Bangunlah wahai saudaraku yang tertidur, dalam mencari dunia janganlah kamu seperti pencari kayu bakar di malam hari yang tanpa sinar bulan maupun cahaya bintang.

Bagaimana kamu meminta sesuatu yang tidak diperuntukan untukmu dan tidak juga ada di tanganmu, cegahlah dirimu dari perbuatan tersebut. Relalah dengan apa yang sudah diberikan Allah ta’ala kepadamu, berjalanlah di jalan-Nya sampai engkau mengenal-Nya. Ketika engkau sudah mengenal-Nya, engkau tidak akan membutuhkan apa-apa lagi selain dari-Nya.

Jika ingin membuka kunci dunia, maka bertawakallah kamu, dengan begitu tidak akan ada lagi pintu yang tertutup bagimu. Jika kamu ingin menjadi tamu Allah di dunia dan di akhirat, maka kamu harus tenang, berusaha untuk selalu berjalan di jalan-Nya dan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya. Semua yang kamu lakukan hanya karena-Nya dan tidak ada hal lain selain untuk-Nya. Wahai saudaraku, janganlang engkau merasa tenang jika hanya berjalan di jalan-Nya sampai engkau dapat bertemu dengan-Nya di dunia dengan hati, dan bertemu dengan-Nya di akhirat dengan jasad.

About abukenzie

penulis

Tinggalkan komentar